Suhardi (46 tahun) adalah seorang buruh harian lepas, sehari nya dia berjualan kaos di Pelabuhan Padang Bai dan tukang pijat keliling. Sejak 2021 dia merantau mengadu nasib di Bali bersama teman nya. Tetapi nasib tidak berpihak padanya, usaha jualan kaos bersama teman nya pun tak menunjukan hasil, akhirnya untuk dapat bertahan hidup di Bali dia menjadi tukang pijat keliling. Hari Senin (22/5) Pak Suhardi datang ke kantor Dompet Dhuafa Bali meminta tolong untuk dibantu pulang ke kampung halaman yaitu Lampung. Pak Suhardi sampai rela menjual Hp Jadulnya untuk dapat pulang

Dengan pertimbangan bahwa pak Suhari sudah masuk dalam 8 Asnaf Zakat yaitu Ibnu Sabil. Pengertian Ibnu Sabil sendiri adalah orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di tanah perantauan. Maka dari itu Tim Layanan Mustahik (LAMUSTA) Dompet Dhuafa Bali dengan sigap membantu proses kepulangan pak Suhardi. Tim LAMUSTA Dompet Dhuafa Bali membeli kan tiket bis dari Denpasar ke Lampung untuk keberangkatan Selasa (23/5) dengan menggunakan Bis Lorena pada jam 06:00 WITA.

Pak Suhardi mengaku sangat bahagia sekali karena dapat kembali pulang ke kampung halaman nya. “Alhamdulillah terima kasih banyak Dompet Dhuafa Bali sudah membantu saya untuk pulang. Sudah lama sekali saya tidak pulang. saya doakan Dompet Dhuafa Bali dan donaturnya selalu dalam keberkahan Allah”. ujar pak Suhardi.

Sahabat masih banyak diluar sana orang yang dalam keadaan kesusahan seperti Pak Suhardi, Dompet Dhuafa Bali tidak dapat sendirian membantu mereka. Butuh uluran tangan mu agar dapat membantu banyak orang. Mari bersama Dompet Dhuafa Bali bantu banyak orang melalui : https://dompetdhuafabali.org/donasi/